Singles Holiday; Trip to Jawa Bali (2)

Senin, 29 September

Setelah istirahat dengan nyaman di kasur (2 hari tidur di bis), pagi ini kami bangun, semua orang berdoa dan saat teduh di hotel. Kebetulan di belakang hotel ada pemandangan sawah yang indah, dan sebagian besar kami berdoa di sana. Setelah sarapan kami bersiap2 untuk berkeliling Bali. Kami ditemani pemandu orang Bali namanya Putu Adi, kami memanggilnya “Bli” yang artinya seperti “mas” kalau orang jawa. Bli Putu menjelaskan sejarah penamaan Pulau Bali dan kebiasaan orang2 Bali yang mayoritas adalah penganut agama Hindu. Keyakinan dan kegiatan ibadah masih sangat kuat, sebagai contoh setiap hari mereka sembahyang dan memberikan sesajen untuk melindungi diri dari roh-roh jahat.

Rumah Bali, Galuh

Tempat kunjungan pertama kami adalah Rumah Bali Galuh. Di sini Bli Putu menjelaskan rumah khas Bali dengan segala ornamen yang indah, serta menunjukkan tempat belanja barang2 seperti pakaian, tas, dll dengan kualitas yang bagus dan harga tidak terlalu mahal (rombongan kami mendapat diskon 50%). Menurutku harga barang2 di sini memang lebih mahal daripada di pasar lainnya, tetapi kualitasnya juga lebih bagus daripada di tempat lain. Harga baju mulai dari Rp 25.000 ke atas (sudah diskon).

Rumah Bali - Galuh

Rumah Bali - Galuh

Desa Celuk, Sukawati

Tempat kedua yang kami datangi adalah pusat pengrajin perak di Desa Celuk. Beberapa orang membeli beberapa barang, tapi aku tidak tau harganya soalnya aku tidak tertarik dengan aksesoris hehehe..

Gunawan terpilih sbg best shopper juga loh, ternyata...

Gunawan terpilih sbg best shopper loh, ternyata...

Pura Goa Gajah

Pulau Bali memang terkenal dengan banyak pura nya. Tadinya kami ingin mengunjungi Besakih. Tapi setelah Bli Putu menjelaskan keadaan Besakih yang tidak nyaman lagi untuk para turis (karena terlalu banyak di-komersil-kan) akhirnya kami pindah ke Goa Gajah. Di dalam pura goa gajah sangat sempit dan gelap, hanya terdapat Lingga Yoni, yang merupakan simbol laki-laki dan wanita.

Makan siang di Bukit Kintamani

Dari Goa Gajah kami pergi ke Kintamani untuk lunch. Kami hanya foto sebentar karena daerah di sini trotoar tempat fotonya kecil, sedangkan lalu lintas kendaraan di jalan sangat ramai nya, sehingga takut keserempet kendaraan yang lewat. Di daerah sini banyak banget yang jualan. Bli Putu berpesan kepada kami apabila kami tidak tertarik, jangan segan2 untuk menolak, kalau tidak akan diikutin terus sama pedagang2. Kayanya semua orang Bali betul2 bermata pencaharian dari sektor pariwisata ya.

Bukit Kintamani

Bukit Kintamani, background Batur

Belanja Bed Cover di Baruna Agung, Tampak Siring

Wah, katanya, tempat ini adalah pabrik nya bed cover termasuk supplier untuk Jakarta. Kebetulan, aku perlu bed cover juga. Harga mulai dari 90rb untuk ukuran single dan 200 an untuk yg large size. Aku beli 1 yg gede coraknya batik (banyak juga seh yang beli) harganya 240rb.

Sama Setia dan best shoper kita, ALING! Tks ya dah bantuin nawar...

Sama Setia dan best shoper kita, ALING! Tks ya dah bantuin nawar...

Pura Tirta Empul

Tirta Empul juga adalah salah satu Pura tempat sembahyang yang terdapat di Tampak Siring. Tirta Empul artinya sumber air suci yang keluar dari dalam tanah. Ternyata hari ini adalah tanggal untuk sembahyang, sehingga banyak sekali orang Bali yang datang mandi di pancuran untuk menyucikan diri.

Tradisi mandi di pancuran Tirta Empul yang dipercaya untuk menyucikan diri

Tradisi mandi di pancuran Tirta Empul yang dipercaya untuk menyucikan diri

Kalau pergi ke pura di Bali, peraturan nya yang memakai celana pendek perlu memakai sarung, dan wanita yang sedang haid dilarang masuk. Tips bawalah topi atau payung dan sunblock karena di sana tempatnya panas dan terbuka.

Sore hari di Kuta

Pengen nya liat sunset di Kuta, tapi ternyata karena macet kita sampenya uda kesorean.  Pemandangan di Kuta terlalu rame, seperti pasar.  Bis tidak bisa langsung masuk ke daerah pantai, jadi kami berhenti dulu di tempat parkir dekat swalayan Tiara, lalu kami harus naik mobil angkot “Komotra”. Di Kuta kami bertemu dengan beberapa orang jemaat gereja Bali. Bani, ketua rombongan kami mengadakan permainan lingkaran. Tanpa disangka-sangka si Freddy menyanyi di tengah dan meminta Ana menjadi pacarnya disaksikan oleh kami semua. Waahhh selamat ya!

duh Regina, kameranya sebelah kiri...

duh Regina, kameranya sebelah kiri...

Belanja (lagi?) di Krisna

Wah baru hari pertama udah 3x belanja. Kali ini kita diguide berbelanja di Krisna, pusat perbelanjaan souvenir dengan harga yang murah. Dari mulai kacang-kacangan, baju, sandal, dan berbagai barang lain nya. Padahal kita belanja pas jam makan malam (untung dari kuta aku uda makan roti dulu buat ganjal karena mikir kalo belanja lagi pasti lama dan kelaparan hehehe)

Christin, Hongky dan Trisna mengecek belanjaan sebelum keluar dari Krisna, gak mau ada yang ketinggalan

Christin, Hongky dan Trisna mengecek belanjaan sebelum keluar dari Krisna, gak mau ada yang ketinggalan

Ayo tebak, itu tas sebenarnya punya siapa...?

Ayo tebak, itu tas sebenarnya punya siapa...?

Kembali ke hotel, semua langsung menyerbu makan malam… (terutama saudara yang lega setelah lama menunggu saudari belanja di Krisna hahahah)

4 thoughts on “Singles Holiday; Trip to Jawa Bali (2)

  1. seru yaa…next time ayo kita coba arrange trip yang menyusuri pedalaman bali, di mana gemercik air sungai bisa terdengar, kicau burung membangunkan tidur, bersepeda keliling sawah, foto bareng petaniyang lagi memanen padi, berenang di pantai yang ga rame kayak kuta, belajar tari bali di Museum Arma, belajar masak masakan Bali…seru banget dan tak akan tergantikan…

    Cristine (yang sangat cinta Bali dan tidak pernah bosan ama Bali)

Leave a comment